Blora, 11 September 2025 – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Blora melaksanakan program studi banding ke tiga perguruan tinggi Islam ternama di Jawa Tengah pada hari Kamis, 11 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan tata kelola institusi melalui pembelajaran dari best practices perguruan tinggi yang telah mapan.
Delegasi STAI Muhammadiyah Blora yang dipimpin langsung oleh Ketua STAI beserta jajaran pimpinan dan dosen melakukan kunjungan ke tiga kampus, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang, UIN Salatiga, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Agenda Kunjungan Komprehensif
Dalam kunjungan ini, delegasi STAI Muhammadiyah Blora mendapatkan pemaparan mendalam mengenai sistem akademik, manajemen kelembagaan, pengembangan kurikulum, serta inovasi dalam bidang pendidikan tinggi Islam. Setiap kampus memberikan insight berharga tentang strategi pengembangan institusi yang telah terbukti berhasil.
“Studi banding ini merupakan langkah strategis STAI Muhammadiyah Blora dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan akademik. Kami sangat antusias mempelajari berbagai inovasi dan best practices dari ketiga institusi yang telah memiliki reputasi baik di tingkat nasional,” ungkap Dr. H. Sukisno, M.Pd.I., Ketua STAI Muhammadiyah Blora.
Sambutan Positif dari Perguruan Tinggi Tuan Rumah
Dr. H. Nur Fatoni, M.Ag., Dekan FEBI UIN Walisongo Semarang, menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi Islam. “Kunjungan STAI Muhammadiyah Blora ini menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Di FEBI UIN Walisongo, kami telah mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang ekonomi dan bisnis Islam yang dapat menjadi rujukan. Kami berharap kerjasama ini dapat berlanjut dalam bentuk program akademik yang lebih konkret,” ujarnya.
Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. Rektor UIN Salatiga, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif STAI Muhammadiyah Blora. “Kami sangat senang menyambut kolega dari STAI Muhammadiyah Blora. Semangat untuk terus belajar dan berkembang seperti ini yang dibutuhkan oleh perguruan tinggi Islam di Indonesia. UIN Salatiga siap berbagi pengalaman dalam pengembangan institusi, terutama dalam hal integrasi keilmuan dan digitalisasi pendidikan tinggi,” katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., Rektor UMS, menyatakan kesiapan UMS untuk mendukung pengembangan STAI Muhammadiyah Blora. “Sebagai sesama institusi Muhammadiyah, UMS memiliki komitmen untuk membantu pengembangan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya. Pengalaman UMS dalam mengembangkan program studi yang beragam dan sistem manajemen yang terintegrasi dapat menjadi pembelajaran berharga bagi STAI Muhammadiyah Blora,” tegasnya.
Hasil dan Tindak Lanjut
Dari kegiatan studi banding ini, STAI Muhammadiyah Blora mendapatkan berbagai masukan berharga, antara lain:
• Model pengembangan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan pasar kerja
• Sistem manajemen akademik berbasis digital
• Strategi peningkatan akreditasi dan ranking institusi
• Program kerjasama dengan industri dan masyarakat
• Inovasi dalam metode pembelajaran dan penelitian
“Kami akan menindaklanjuti hasil studi banding ini dengan menyusun dokumen kurikulum dan persiapan pembukaan serta pengembangan ketiga program studi baru. Berbagai pembelajaran dari ketiga kampus akan kami adaptasi dalam penyusunan rencana akademik untuk program studi Hukum Ekonomi Syariah, Akuntansi Syariah, dan Manajemen Bisnis Syariah,” tambah Dr. H. Sukisno, M.Pd.I., Ketua STAI Muhammadiyah Blora.
Kegiatan ini juga membuka peluang kerjasama yang lebih luas di masa mendatang, baik dalam bidang akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat antar perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah.
