Blora, 6 September 2025 – Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Blora melaksanakan kegiatan Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), tanggal 5–7 September 2025. Agenda ini menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan mutu dan tata kelola perguruan tinggi yang berorientasi pada penguatan tridarma serta pengembangan institusional yang berkelanjutan.
Tim asesor yang ditugaskan dalam asesmen ini Adalah, Suparto, S.Ag., M.Ed., Ph.D. dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prof. Dr. Ir. Arita Marini, M.E. dari Universitas Negeri Jakarta.
Pembukaan Asesmen Lapangan dilaksanakan pada 6 September 2025 dengan dihadiri oleh Badan Pembina Harian, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Blora, Ppimpinan, Dosen, Tenaga kependidikan, Mahasiswa, serta pemangku kepentingan (baik internal maupun eksternal). Ketua STAIM Blora dalam sambutannya menegaskan bahwa proses akreditasi bukan sekadar instrumen evaluasi formal, melainkan sarana refleksi institusional untuk meneguhkan komitmen mutu. Akreditasi juga dipandang sebagai wujud pertanggungjawaban akademik kepada masyarakat dan pemangku kepentingan atas penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Selama tiga hari pelaksanaan asesmen, tim asesor melakukan penelaahan dokumen, verifikasi implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), wawancara dengan berbagai unsur sivitas akademika, serta peninjauan sarana dan prasarana kampus. Proses ini diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif terkait pencapaian visi, misi, dan tujuan STAIM Blora, serta kesesuaiannya dengan standar nasional pendidikan tinggi.
Partisipasi aktif seluruh sivitas akademika menjadi faktor kunci dalam mendukung keberhasilan asesmen ini. Kesiapan data, konsistensi implementasi kebijakan mutu, serta capaian akademik dan nonakademik mahasiswa menjadi bukti nyata komitmen STAIM Blora dalam mewujudkan kualitas unggul.
Melalui asesmen ini, STAIM Blora menegaskan harapannya untuk meraih hasil akreditasi yang proporsional dengan usaha pengembangan institusi yang telah dilakukan. Lebih jauh, proses ini menjadi pijakan penting untuk memperkuat daya saing, memperluas jejaring kolaborasi, serta mengokohkan identitas sebagai perguruan tinggi Islam yang berorientasi pada pengabdian dan kemajuan peradaban.